First Love (Ficlet)

Dear,
Kwon Yuri , Oh Sehun

Cover and story,
pure mine

HAPPY READING

–

–

“Cinta pertama?”

–

–

Yuri berkutat dengan layar ponselnya. Tidak ada hal yang dapat ia lakukan untuk saat ini selain menjelajahi jejaring sosial. Menunggu. Suatu hal yang sangat melelahkan bagi siapa saja. Begitu juga baginya. Atas kehendaknya, ia rela menunggu seorang Oh Sehun keluar dari ruang bimbingan konseling. Sahabatnya itu terlibat permasalahan lagi. Yuri tidak perlu bertanya-tanya. Ia tahu bagaimana perangai Sehun.

Tampan tapi kekanakkan.

Dan sampai saat ini, entah gerangan apa yang membuat Yuri berhasil menjadi sahabat Sehun. Sehun, tetanggannya itu seringkali mengacuhkan gadis lain. Tapi tidak dengan Yuri. Hal tersebut sempat mengundang desas-desus aneh di kalangan murid lain. Tentu saja Yuri tidak mempermasalahkannya. Jika Sehun bersikap lebih kepadanya, itu disebabkan karena mereka sahabat. Bukankah sahabat seharusnya saling pengertian?

Setelah menunggu kurang lebih tiga puluh menit, pada akhirnya Sehun keluar. Yuri menatap Sehun diiringi tawa mengejek. Ia tahu Sehun akan selalu terkena marah. Entah mengapa, Yuri suka sekali melihat ekspresi kesal Sehun ketika seseorang memarahinya.

“Jadi bagaimana? Ingin bertengkar dengan Donghae sunbae lagi?” tanya Yuri disela tawanya. Sehun mendegus kesal.

“Jangan sebut namanya di hadapanku!” Yuri mengangguk seraya menghentikan tawanya. Sehun melemaskan tubuhnya. Yuri melihat adanya bekas pukulan di pipi pemuda itu. Maka, Yuri berniat untuk membawa Sehun ke ruang kesehatan.

“Ayo, aku akan mengobati lukamu!” Yuri menggenggam pergelangan tangan pemuda itu. Tetapi, Sehun menolak. “Tidak, aku baik-baik saja Yuri.”

“Benarkah?” Yuri menatap wajah tampan Sehun untuk sekedar memastikan. Setelah merasa yakin, Yuri mengangguk. “Baiklah…”

“Tapi, kali ini masalah apa? Kenapa kau suka sekali bertengkar dengan Donghae sunbae? Ini sudah yang keempat kalinya Sehun,” ujar Yuri mendudukkan diri di kursi kosong depan ruang bimbingan konseling.

Sehun diam. Yuri menanti jawaban Sehun. Biasanya, Sehun akan membalasnya dengan cepat dan menyatakan argumen pembelaan jika ia tidak bersalah. Yuri hafal betul mengenai hal tersebut. Akan tetapi, kali ini Sehun mengurungkan niatnya untuk menjawab pertanyaan Yuri.

“Ya! Oh Sehun! Jawab aku! Aku bertanya padamu bodoh,”

Sehun berdecak, “Aku tidak bodoh.”

“Kalau begitu jawab saja pertanyaanku, kali ini tentang apa?”

Yuri menatap Sehun lekat. Gadis itu dibuat penasaran dengan apa yang akan Sehun katakan. Tapi pemuda itu tidak kunjung menjawab. “Aku malu mengatakannya,” gumam Sehun. Yuri meliukkan alisnya. Seorang Oh Sehun malu dalam berkata? Yang benar saja! Yuri tidak percaya.

“Sudahlah, kau tidak pernah malu. Katakan saja,” Yuri berusaha agar Sehun mengutarakan jawabannya.

“Dia mengejek cinta pertamaku,” ucap Sehun pada akhirnya. Yuri menatap Sehun bingung. Kemudian ia tertawa lepas. Sehun menatap gadis itu aneh. Ia merasa jika ia tidak sedang memberikan Yuri sebuah lelucon. Lantas, mengapa Yuri harus tertawa seringan itu?

“Yuri, aku tidak sedang bercanda.” Perkataan Sehun menginterupsi. Yuri menghentikkan tawanya. Yuri mengangguk dan meminta maaf. “Iya, aku minta maaf. Tapi, kenapa kau memukulnya hanya karena masalah seperti itu?”

Sehun berdecak kesal, “Yuri, dia mengejek cinta pertamaku dan aku harus diam saja begitu? Tidak Yuri! Cinta pertamaku bagaikan segalanya bagiku. Aku tidak suka caranya mengejek cinta pertamaku. Oleh karena itu aku memukulnya,”

“Tunggu!”

“Apa?”

Yuri menatap Sehun bingung, “Cinta pertama?”

“Hmm,” Sehun mengangguk setelah mengembuskan napas beratnya.

“Siapa? Kau tidak pernah memberitahuku jika kau memiliki cinta pertama,” Sehun terdiam. Di saat seperti ini, kenapa Yuri harus mempertanyakannya. Sehun tidak pernah berpikir jika Yuri akan menanyakannya hingga sejauh ini. Pasalnya, Yuri tidak pernah bertanya serinci ini mengenai permasalahan yang Sehun buat atas pertengkarannya. Maka dari itu Sehun memberitahukannya mengenai alasan atas pertengkaraannya dengan senior mereka.

“Siapa? Siapa cinta pertamamu yang kau pertahankan dengan cara bertengkar bersama Donghae sunbae?” desak Yuri. Rasa ingin tahu gadis itu berada di puncak. Dan Sehun harus menjawabnya. Atau tidak, Sehun akan berakhir tragis di tangan Yuri. Misalnya, tidak masuk sekolah tiga hari karena Yuri memukulnya dengan papan kayu. Meski pada dasarnya Yuri menyesal dan meminta maaf, namun semua itu menakutkan.

“Donghae sunbae menyukaimu,” Yuri berjengit.

“Lalu?”

Sehun menghelas napas berat, “Aku tidak suka. Aku menganggapnya mengejek karena dia menyakiti hatiku. ”

“A-Ap—”

“Kaulah cinta pertamaku, Yuri.”

–

–

END

–

–

Well, sukanya bikin yang absurd-absurd mah.
Dimohon bersabar bagi siapa saja yang menunggu ff Numb chapter terakhir
Kurang beberapa lembar lagi, secepatnya akan ku post.

Jangan lupa RCL-nya,

Bye~ ©Firda©