As Long As You Love Me (Vignette)

Dear,
Kwon Yuri , Oh Sehun , Kim Taehyung

Cover and story,
pure mine

HAPPY READING

–

–

“Aku akan memberikan apapun”

–

–

Kwon Yuri mematut dirinya di cermin selama kurang lebih dua puluh menit setelah ia menyelesaikan riasan tipis pada wajah manisnya. Gadis itu berkali-kali dirundung kebingungan lantaran ia harus berhadapan dengan dua pemuda aneh yang selalu menyerukan namanya di mana ia berada. Sore ini, ia harus bertemu dengan kedua orang tersebut secara bersamaan. Pada tempat yang sama, dan waktu yang sama. Keduanya yang meminta, serta Yuri tidak bisa menolaknya. Karena kedua pemuda itu telah mengetahui kegiatan Yuri sehari-harinya.

Ponsel gadis itu berdering, dengan ragu ia membaca nama si penelepon. “Aishh, kenapa tidak sabar sekali.” Yuri menenggelamkan ponselnya yang masih bergetar. Ia tidak peduli dengan belasan panggilan yang tidak terjawab serta belasan pesan yang belum terbaca. Karena Yuri yakin, hanya kedua pemuda itu yang mampu menciptakan hal semacam itu.

Pada akhirnya, dengan berat hati gadis itu harus melajukan mobil ke destinasi yang telah ditentukan oleh dirinya dan kedua pemuda tersebut.

–

–

Yuri menggerakkan tungkainya perlahan, seiring semakin banyaknya pengunjung pada cafe yang berada di depannya, ia semakin ragu untuk memasukinya. Sekalipun terdapat dua pemuda tampan yang kini menunggunya dengan segenap hati. Setelah hampir sepuluh menit ia berada di depan cafe seperti orang tersesat, gadis itu perlahan masuk.

Pemadangan pertama yang ia lihat, tepat kedua pemuda yang berada pada satu meja. Keduanya benar-benar tampan. Bahkan, seringkali para gadis menatap ke arah keduanya. Yuri benar-benar ragu, pasalnya banyak gadis yang menatapnya hanya karena salah satu dai dua pemuda tampan itu menyerukan namanya begitu lantang. Yuri tertunduk, sembari terus melangkah.

“Lama sekali,” gumam seorang pemuda berjaket biru yang terlihat dingin –namun tidak jika hanya ada dirinya dan Yuri. Yuri menatap ke arahnya dengan sedikit kesal.

“Kau pikir aku tidak memiliki pekerjaan lain, Oh Sehun?” Yuri menyandarkan dirinya. Gadis itu ingin memesan minuman, akan tetapi seorang Kim Taehyung telah memesankannya terlebih dahulu sebelum Yuri datang.

“Kesukaanmu, Latte.” Yuri tersenyum simpul menanggapi ucapan Taehyung. Benar-benar baik. Melihat Yuri tersenyum simpul ke arah Taehyung, Sehun terlihat kesal.

“Yuri? Kau tidak ingin memesan camilan?” tawarnya.

Yuri menimbang, kemudian ia menggeleng. “Tidak, aku sedang tidak ingin makan apapun.”

“Tapi ini hanya camilan, bukan makanan berat Yuri…” ujar Sehun terdengar memaksa.

“Tidak, aku sedang berusaha untuk hidup lebih sehat Sehun…” Sehun mendegus pelan mendapati balasan Yuri. Sedang Kim Taehyung tengah tersenyum senang. “Tapi, berbicara tentang pesan kalian, ada apa kalian ingin menemuiku di sini? Apa ada sesuatu yang penting?”

“Ah!” sorot mata kedua pemuda itu berbinar. Kim Taehyung bertopang dagu dan tersenyum aneh layaknya orang gila, namun dapat Yuri akui jika Kim Taehyung masih cukup tampan untuk berdedikat sebagai orang gila. Oh Sehun bersidekap seraya menyeringai. Seringai yang sering kali Yuri lihat. Kedua pemuda itu menatap Yuri dengan tatapan aneh, hal itu membuat Yuri sedikit gusar dan ingin melayangkan sebuah pukulan ke wajah tampan keduanya.

“Yuri, pilih salah satu di antara kami!” titah Sehun penuh penegasan.

Yuri terlihat bingung, benar-benar bingung. “A-Apa?”

“Jika kau bingung, kau bisa memberikan kami sebuah syarat dan kami akan melakukannya dengan senang hati. Setelahnya, kau bisa memilih siapa yang paling kau cintai.” Perkataan Kim Taehyung hanpir membuat Yuri tersedak serta memuntahkan minumannya ke arah pemuda itu. Kalimat ‘yang paling kau cintai’ benar-benar terdengar aneh. Mencintai? Yuri yakin, menyukai kedua pemuda itu saja tidak. Lalu, mengapa cepat sekali dalam menyimpulkan kata cinta?

“Oh, aku lupa! Aku membawakanmu ini!” Taehyung mengeluarkan sesuatu dari saku jaket merahnya. Sebuah kalung berwarna putih dengan liontin berbentuk hati. Benar-benar indah dan berkilauan. Yuri terkejut melihat benda tersebut. Sebuah kalung yang Yuri inginkan ketika berada di mall. Ah, Yuri ingat! Pemuda bermarga Kim ini seringkali terlihat mengikutinya. Jadi, wajar saja jika Taehyung tahu akan hal yang diinginkannya.

“Aku juga membawakanmu sesuatu,” Sehun mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah yang di dalamnya terdapat sebuah cincin berwarna perak. Lagi-lagi Yuri terkejut atas apa yang keduanya lakukan. Membawakan Yuri benda-benda mahal yang bahkan butuh beberapa bulan untuk mengumpulkan uang guna membelinya.

“Tapi, untuk apa kalian membawakanku barang-barang semahal ini?” Kim Taehyung dan Oh Sehun melempar pandang. Nampaknya, yang Yuri katakan tidak cukup tepat.

“Mahal?” keduanya menimpali. Yuri mengangguk pelan dengan tatapan bingung. Sejemang kemudian, keduanya terkekeh. Lagi dan lagi, Yuri dilanda sebuah kebingungan atas sikap keduanya.

“Sebuah ini sama sekali tidak berarti, tidak ada benda yang mampu menandingi kemalahan dirimu ketika berada di hatiku.” Yuri menatap Kim Taehyung terkejut. Seorang Kim Taehyung berkata sedemikian? Cukup unik.

“Keberadaanmu di hatiku lebih mahal, Kwon Yuri…” Sehun menambahkan.

“Yuri? Apa yang harus kuberikan kepadamu agar kau mencintaiku? Bahkan selama satu menit, jika kau mencintaiku, apa yang harus kuberikan?” Taehyung menggenggam tangannya erat. Yuri benar-benar bingung, sedang Sehun bersusah payah untuk melepaskan genggama Taehyung pada tangan Yuri.

“Eh? Kenapa kali-”

“Benar Yuri, katakan saja. Apa yang harus kuberikan agar kau mencintaiku selama satu menit? Ah tidak, selama satu detik. Apa yang harus kuberikan agar kau mencintaiku selama satu detik?” kini Sehun menggenggam tangannya. Sama erat dengan yang Taehyung lakukan.

Perlahan, Yuri menarik tangannya dan kini kedua tangannya saling mengait. Gadis itu tertunduk. Dengan jelas, ia bisa melihat ketulusan kedua pemuda itu dalam mencintainya. Tapi ada sesuatu yang salah dengan prinsip mencintai mereka.

“Tidak, prinsip kalian benar-benar aneh. Cinta tidak dapat diciptakan dengan barang atau perhiasan yang harganya sangat mahal. Cinta tidak sama halnya dengan barang. Cinta tidak dapat dibeli. Cinta tercipta melalui perasaan pada diri masing-masing. Cara kalian salah, bukan seperti itu cara agar orang memiliki perasaan yang sama seperti kalian. Maaf Kim Taehyung, Oh Sehun, aku tidak bisa membalas perasaan kalian meski kalian membelikanku sebuah pulau atau memberikanku harta keluarga kalian. Lagipula, aku telah menemukan seseorang yang sebentar lagi akan menjadi pendamping hidupku. Maaf, aku benar-benar minta maaf. Sekarang, aku memiliki janji dengan Yoona. Aku pergi dulu, dan terima kasih dengan pertemuan ini…”

Tidak ada yang bersuara, hanya terdapat hembusan kekecewaan atas perasaan masing-masing. Taehyung menjatuhkan kalung yang di bawanya di lantai cafe tersebut. Ia tidak peduli dengan betapa mahalnya kalung tersebut. Ia ingin segera pergi dari tempat ini dan menenangkan pikirannya.

Oh Sehun menciptakan ekspresi dingin yang tajam. Jauh dalam lubuk hatinya, pemuda itu tengah menahan kesal. Ia melihat kotak berwarna merah yang berada di hadapannya tanpa minat. Tidak berniat untuk menyentuhnya lagi. Kemudian, ia mengikuti jejak Taehyung untuk meninggalkan cafe tersebut.

“Ternyata, yang kulakukan selama ini tidak membuahkan hasil.”

–

–

END

–

–

Kalo gua mah, nerima dua-duanya dengan cinta.
Gak usah dikasih barang begituan udah cinta :v
#abaikanyangdiatas

“Lagipula, aku telah menemukan seseorang yang sebentar lagi akan menjadi pendamping hidupku.”
hayooo, Yuri sama siapa ayoooo????

See you ©Firda©